top of page

Diseminasi Kesepakatan G20: Kemenko Perekonomian Kenalkan Diplomasi Ekonomi dalam Penanganan COVID19

Diperbarui: 28 Nov 2023

Semarang, 5 Juni 2023

Kementerian Koordinator Perekonomian selaku focal point pada Jalur Sherpa, secara aktif mendiseminasikan hasil-hasil pertemuan G20 kepada publik. Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang mendapat giliran untuk dikunjungi oleh Tim Sekretariat Sherpa G20 Indonesia Kemenko Perekonomian. Selama pandemi, Undip terlibat aktif dalam penanganan pandemi COVID-19 melalui kerja sama dengan PT Bio Farma dalam pengembangan Vaksin COVID-19 BUMN (Vaksin Merah Putih), kerja sama Undip dengan Pemerintah Kota Semarang terkait dukungan penelitian dan pengembangan teknologi dalam penanganan COVID-19 termasuk inovasi Bus Anti-COVID (Bio Smart & Safe Bus), kegiatan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa, dan kegiatan lain yang dikembangkan oleh Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Undip.



Oleh karena itu, kuliah tamu kali ini mengusung tema yang berfokus pada peluang dan tantangan implementasi kerja sama multilateral sektor kesehatan di Indonesia pasca KTT G20 Bali. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral yang juga Co-Sous Sherpa G20 Indonesia, Ferry Ardiyanto menyampaikan bahwa “Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana interaksi antara pemerintah dan dunia akademik, baik sebagai media bagi pemerintah untuk membagikan capaian diplomasi ekonomi yang dilakukan Pemerintah RI (pemri) dalam forum multilateral G20 maupun sarana bagi dunia akademik untuk menyampaikan masukan-masukan yang dapat memperkuat efektivitas implementasi isu-isu yang dapat diperjuangkan Pemri di forum G20.” Kuliah tamu juga diharapkan menjadi pintu awal dari kerja sama lain yang dapat dijalin antara Kemenko Perekonomian dan Undip.


Salah satu concrete deliverables isu kesehatan global adalah disepakatinya skema pendanaan bernama Financial Intermediary Fund (FIF) for Pandemic Prevention, Preparedness, and Response yang kemudian bertransformasi menjadi Pandemic Fund. Skema tersebut merupakan aksi kolaboratif antara negara donor, mitra, resipien, dan filantropis, dengan pengelolaan dana oleh Bank Dunia dan tenaga ahli dari WHO untuk meningkatkan aksi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi di masa mendatang, terutama pada negara-negara yang rentan. Sampai saat ini Pandemic Fund yang terkumpul sebesar USD1,57 miliar yang berasal dari 25 kontributor dari 22 negara (anggota G20 dan non G20) dan 3 lembaga filantropis. Dalam Pandemic Fund tersebut, Indonesia memberikan komitmen kontribusi sebesar USD50 juta yang akan dibayarkan dalam 5 tahun ke depan, dan saat ini sedang melakukan proses pembayaran tahap pertama di tahun 2023.




Pendirian Pandemic Fund ini memperkuat arsitektur kesehatan global karena negara-negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia, dapat mengakses pembiayaan ini dengan mengajukan proposal penggunaan dana yang menggunakan instrumen hibah. Pada pertengahan Mei 2023, Indonesia mengajukan proposal “Strengthening the Capacity of Regional Health Surveillance in Indonesia and Southeast Asia (SCORES) One Health Proposal” dengan jumlah USD59,8 untuk penguatan surveilans penyakit dan peringatan dini yang komprehensif, peningkatan sistem laboratorium, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia/tenaga kesehatan masyarakat.




Kuliah tamu ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip, Dr. Hardi Warsono dan dihadiri oleh Ketua Program Studi Hubungan Internasional, pengajar, dan mahasiswa/i Departemen Hubungan Internasional Undip. Narasumber kuliah tamu dari Sekretariat Sherpa G20 Indonesia Kemenko Perekonomian yang membidangi isu kesehatan yaitu Dr. Muhammad Hadianto dan Randy Sasmito Aji, M.P.A., serta pengajar dari Departemen Hubungan Internasional FISIP Undip.


 

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

96 tampilan0 komentar

Comments


Logo Title Dark.png

©2025 - All right reserved to Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi,

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

bottom of page