top of page
Deputi VII

LOM 2022: Evaluasi Kebijakan dan Program Kerja Jelang KTT Presidensi G20 Indonesia

Diperbarui: 10 Nov 2023


Foto Bersama Menko Perekonomian dengan para eselon 1 dan eselon 2 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian



Dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kegiatan Leaders’ Offsite Meeting (LOM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2022 telah terlaksana pada tanggal 13 dan 14 Oktober 2022 di Kota Semarang.


Beragam isu strategis menjadi topik pembahasan yang dibawa ke dalam rapat kali ini antara lain terkait dengan update pertemuan Sherpa G20, persiapan G20 Concrete Deliverables, persiapan Leaders’ Declaration, persiapan menuju ASEAN Summit, Proyek Strategis Nasional, pengendalian inflasi, Kredit Usaha Rakyat, vaksinasi, stabilisasi harga pangan, Neraca Komoditas, serta Program Kartu Prakerja.


Penyelenggaraan LOM diikuti oleh seluruh Pejabat Eselon I, Staf Khusus, Tim Asistensi, Tim Ahli, dan Pejabat Eselon II Kemenko Perekonomian. Dalam kesempatan tersebut, setiap unit kerja diminta untuk memaparkan seluruh capaian program, isu strategis, dan rencana kerja. Menko Airlangga juga memberikan masukan dan arahan secara langsung terkait pemaparan yang disampaikan dan menegaskan agar setiap unit kerja dapat mengembangkan kinerja dengan sinergi yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.


Pemaparan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional (Deputi VII) pada LOM 2022

Pelaksanaan Leaders' Offsite Meeting di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian


Pada kegiatan LOM 2022 di Semarang, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi, hadir didampingi oleh para Asisten Deputi.


Menyambut KTT Presidensi G20 Indonesia yang akan dilaksanakan pada pertengahan bulan November mendatang dan berbagai pertemuan Internasional lainnya, Deputi Edi Pambudi yang juga merupakan Co-Sherpa G20 untuk Indonesia, dalam paparannya menyampaikan beberapa poin penting yang diantaranya:

  1. Progres Persiapan G20 Concrete Deliverables: Mengikuti arahan Presiden agar Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia, serta meningkatkan peran dan profil Indonesia pada Forum G20, maka Presidensi G20 Indonesia 2022 mengenalkan pendekatan baru dalam menghasilkan concrete deliverables, yaitu berupa Proyek, Program, atau Inisiatif yang menghasilkan manfaat nyata dan dalam bentuk konkret. Proyek-proyek tersebut diklasifikasikan berdasarkan 3 Prioritas Presidensi Indonesia 2022 dan segmen lainnya (jika tidak dapat masuk ke dalam 3 prioritas). Proyek-proyek multilateral dimaksud akan dituangkan dalam Leaders’ Declaration (LD) pada Annex G20 Action for Strong and Inclusive Recovery.

  2. Persiapan Leaders’Declaration: Mendukung struktur LD yang ringkas, leaders-like, punchy, akomodatif pada fakta krisis saat ini, dan menonjolkan respons krisis yang forward-looking. Negara berkembang menganggap perlu konsensus G20 dengan menghasilkan LD agar G20 tetap menjadi forum penting.

  3. Chairmanship Indonesia pada ASEAN 2023: Menuju pelaksanaan Chairmanship Indonesia pada ASEAN 2023, Deputi Edi Pambudi menyampaikan beberapa poin diantaranya:

    • Penetapan prioritas ekonomi (Priority Economic Deliverables). PEDs terdiri 16 prioritas dalam 3 klaster: Recovery–Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability [Semua Deputi]. PEDs terdiri 16 prioritas dalam 3 klaster: Recovery–Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability [Semua Deputi]

    • Penetapan tema Chairmanship Indonesia pada ASEAN 2023. Tema Chairmanship:“ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” (diputuskan Presiden pada 30 September 2022)

    • Pemutakhiran kegiatan ke dalam Notional Calendar


Foto bersama pimpinan di Kedeputian VII

Dari kiri ke kanan: Irwan Sinaga (Asdep Amerika dan Pasifik), Netty Muharni (Asdep Regional dan Sub Regional), Edi Pambudi (Deputi VII), Bobby Siagian (Asdep Asia), dan Ferry Ardiyanto (Asdep Multilateral)



Selain beberapa poin tersebut, disampaikan juga beberapa isu strategis lainnya terkait Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) for Prosperity, Ratifikasi dan Pemanfaatan Persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), APEC Economic Leader Week (AELW), Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP EAGA ke-25, Global Crisis Response Group (GCRG), Sengketa Dagang Internasional Indonesia dengan beberapa negara mitra, dan terakhir mengenai Indonesia – EU CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement).


Disela-sela padatnya kegiatan LOM kali ini, dilakukan juga peninjauan kesiapan mega proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang. Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beserta sejumlah Pejabat Eselon I dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian.


Menutup rangkaian pelaksanaan LOM, Menko Airlangga juga turut menyampaikan harapan agar seluruh pegawai Kemenko Perekonomian mampu untuk selalu siap sedia mempersembahkan kinerja terbaik bagi kemajuan perekonomian Indonesia.


 

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

68 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page