top of page

Deputi VII Hadiri Pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM) BIMP-EAGA 2024

Kuching, 15 Maret 2024

Pada 15 Maret 2024, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi, didampingi Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional, Netty Muharni menghadiri pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM) Kerja Sama Ekonomi Sub Regional Brunei-Indonesia Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Pertemuan tersebut menekankan pentingnya langkah terobosan untuk transformasi dan integrasi ekonomi di masa depan.


Dalam kesempatan itu, Indonesia mengangkat konsep “chrono-politic” dan “chrono-economy” untuk mengilustrasikan pentingnya peran waktu dalam pengambilan keputusan politik dan ekonomi. “Kedua konsep tersebut menjelaskan bagaimana waktu mempengaruhi perilaku konsumen, keputusan investasi dan siklus ekonomi. Jika BIMP-EAGA tidak cukup gesit untuk mengadopsi dinamika ini, maka akan tertinggal dalam kompetisi,” ujar Deputi Edi.


Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga menegaskan perlunya memanfaatkan momentum pertemuan SPM untuk menyusun dokumen visi pasca 2025 yang sesuai dengan perkembangan global saat ini.


Beberapa isu strategi dibahas dalam pertemuan ini, termasuk pembentukan kelompok kerja yang fokus pada isu-isu strategis seperti Working Group (WG) on Economic Zones dan WG on Interconnection. Potensi rute konektivitas baru juga dijajaki, seperti rute Bandar Seri Begawan – Balikpapan dan Kuching – Balikpapan. Selain itu, proyek-proyek infrastruktur juga dilaporkan antara lain pembangunan enclave interconnection, proyek pembangunan Kereta Api Makassar Kereta Api Makassar – Parepare – Mamuju, Terminal Barang Internasional (TBI) Aruk Sambas Badau, dan Makassar New Port.


Dalam pertemuan ini, Ketua Delegasi RI memberikan arahan terkait sembilan klaster: Transportasi, Perdagangan dan Investasi, Fasilitasi Perdagangan, Listrik dan Energi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Agribisnis, Pariwisata, Lingkungan, serta Pendidikan dan Sosial Budaya.

Indonesia menekankan perlunya peningkatan konektivitas termasuk di kawasan perbatasan, fasilitasi perdagangan dan investasi, pembentukan working group interconnection, penguatan kerja sama di bidang teknologi digital. Untuk sektor pertanian, pelatihan bagi petani muda dan penerapan teknologi digital menjadi fokus untuk mendukung program ketahanan pangan. Selain itu, promosi pariwisata berbasis budaya dan ekowisata juga diusulkan. Indonesia juga mengharapkan BIMP-EAGA menjadi center of excellence serta mengusulkan kerja sama konkret seperti pelaksanaan 21st Century Halal Trade and Industry di Brunei Darussalam, Investor Dialogue of Hydrogen Development as the Next Power di Malaysia, ICT Workshop for SMEs di Filipina, dan Agriculture Technology Forum and Expo di Indonesia.


Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan BIMP-EAGA menghadapi tantangan global dan memastikan integrasi ekonomi yang lebih baik ke depan. Dengan komitmen bersama dan langkah-langkah konkret, diharapkan BIMP-EAGA dapat mencapai visi 2025 yang lebih tangguh dan berkelanjutan.


 

Sumber: Publikasi ekon.go.id (baca selengkapnya)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

2024

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Subregional

7 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page